Wednesday, July 24, 2019

REVIEW FILM AVE MARYAM



Hasil gambar untuk ave maryamHalo teman2, kalian suka nonton film kan?, kalian suka film yang bagaimana?, kalo aku suka hampir semua genre film, kali ini saya akan mereview film "Ave Maryam", sebenernya film ini sudah dibuat sejak lama, namun baru tayang di indonesia tahun 2019 ini, film ini dibintangi oleh Maudy Koesnaedi, Joko Anwar, Tutie Kirana, Chicco Jerikho, Olga Lydia dan masih banyak yang lain, sebenarnya ini review film saya yang pertama, dan ini adalah bagian dari tugas kuliah. jadi saya minta maaf kalo ada yang tidak sesuai, yuk kita lanjut membahas filmnya



Identitas Film;

Judul                           : Ave Maryam
Sutradara                     : Ertanto Robby Soediskam
Produser                      : Ertanto Robby Soediskam, Tia Hasibuan
Penulis Naskah            : Ertanto Robby Soediskam
Pemain                        : Maudy Koesnaedi, Chicco Jerikho, Tutie Kirana
Genre                          : Drama
Studio                         : Summerland

Sinopsis Film

Suster Maryam (Maudy Koesnaedi), biarawati yang bertugas mengurusi para suster-suster sepuh. Suatu malam oleh Romo Martin (Joko Anwar) ia diperkenalkan pada suster Monic (Tutie Kirana) sebagai penghuni baru susteran. Suster Monic ditemani oleh Romo Yosef (Chicco Jerikho). Suster Mila (Olga Lydia) sebagai penanggung jawab susteran menyambut gembira, apalagi Romo Martin menjanjikan bahwa Romo Yosef akan mengajari bermain orkestra. Keahlian Romo Yosef dalam bermain musik membuat Suster Maryam jatuh hati. Suster Monic sebagai suster yang sudah berpengalaman mencoba menasehati Romo Yosef, namun hasrat terus tumbuh. Keduanya menjalin hubungan diam-diam. Suster Maryam menghadapi dua pilihan: bertahan pada kaulnya atau memilih Yosef.

Kelebihan Film

Kelebihan di film ini adalah cerita yang sangat bagus, dan permainan ekspresi, gesture juga sangat baik,


Kekurangan Film

Di film ini memiliki kekurangan di segi sinematografinya, karena sering terjadinya miss focus pada kamera, kamera yang terlalu goyang sehingga membuat penonton pusing, dan banyak scene film yang ternyata dipotong, scene yang di potong setelah tayang di Indonesia ada sekitar 13 menit.

Nilai-nilai yang ada dalam film

Adanya pesan toleransi pada film ini, toleransi agama ditunjukkan dalam film ini melalui berbagai adegan sederhana mulai dari kehadiran sosok anak kecil berjilbab yang rutin mengantar susu ke asrama biarawati dan gereja. Hingga keragaman agama yang divisualisasikan melalui adegan saat Maryam dengan memakai seragam suster melewati sebuah mesjid.


            Saran

            Saran saya untuk film ini adalah coba tingkatkan filmnya dengan sinematografinya, karena penonton akan lebih suka jika pengambilan gambarnya lebih baik, dan adanya pemotongan scene dalam film ini juga membuat film ini terasa mengambang, alangkah baiknya jika scene penting dalam film ini tidak di potong.


Daftar Pustaka

(diakses pada tanggal 21 April 2019 Pukul 10.24 AM)

No comments:

Post a Comment